HAJI MABRUR
Tujuan utama dari setiap orang islam
yang menunaikan ibadah Haji adalah untuk memperoleh haji yang mabrur., sebab
haji mabrur akan memperoleh balasan yang tiada terhingga. Hal ini berdasarkan
hadis Rasulullah saw:
العمرة الى العمرة كفارة لما بينهما
والحج المبرور ليس له جزاء الا الجنة
"Satu umrah ke umrah yang lain
merupakan pelebur dosa-dosa di antara keduanya, dan tiadalah balasan haji
mabrur kecuali surga'"
Menjadi penghuni surga adalah nikmat
paling besar yang diberikan Allah kepada ummat manusia, dan merupakan dambaan
semua makhluk-Nya. Surga adalah tempat terindah di kehidupan akherat nanti, dan
surga merupakan balasan bagi orang-orang yang mengikuti ajaran Allah dan
Rasul-Nya.
Tidak ada penjelasan yang pasti baik
dalam Al-Qur'an maupun dalam hadis Nabi, tentang siapakah orang yang hajinya
mabrur. Dengan demikian, ada kemungkinan orang yang menunaikan ibadah haji
berkali-kali ke Tanah Suci, tetapi hajinya tidak mabrur. Dan ada kemungkinan
orang yang hanya sekali melaksanakan ibadah haji, tetapi hajinya mabrur. Mabrur
dan tidaknya ibadah haji tidak ditentukan oleh berapa kali ibadah haji
ditunaikan, tetapi ditentukan oleh kualitas amaliyah pasca ibadah haji.
Mabrur dalam ibadah haji ada tiga
macam :
Ø
mabrur
dalam persiapan,
Ø
mabrur dalam pelaksanaan, dan
Ø
mabrur pasca ibadah haji.
1. Mabrur dalam persiapan mencakup
dua hal, Pertama, biaya yang digunakan menunaikan ibadah haji harus halal, dan
kedua, harus menguasai manasik haji (tata cara pelaksanakan) ibadah haji.
2. Mabrur dalam pelaksanaan. Dalam
melaksanakan ibadah haji harus mengikuti tata cara yang telah diajarkan oleh
Rasulullah saw.
3. Mabrur pasca ibadah haji. Inilah
yang paling berat, sebab menjaga kemabruran haji harus dilakukan sepanjang
hidup, selama hayat masih dikandung badan.
Rasulullah saw. tidak menjelaskan
siapa saja yang hajinya mabrur dan siapa yang tidak mabrur. Rasulullah hanya
menjelaskan indikator-indikator kemabruran, antara lain sepulang ibadah haji
terdapat perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelum menunaikan ibadah haji.
Jika sepulang ibadah haji kuantitas dan kualitas ibadahnya lebih meningkat, itu
satu indikator haji mabrur. Jika sepulang ibadah haji akhlaknya lebih baik
dibanding sebelum ibadah haji, itu satu indikator haji mabrur. Jika kehidupan
bermasyarakat sepulang ibadah haji lebih baik dibanding sebelum ibadah haji,
itu satu indikator haji mabrur. Dan masih banyak lagi indikator-indikator
kemabruran haji, intinya terdapat perubahan yang lebih positif setelah ibadah
haji.
Allah swt. memberikan peringatan keras
kepada orang yang diberi kemampuan baik secara fisik maupun finansial untuk
melaksanakan ibadah haji, tetapi tidak mau melakukannya. Keengganan ini
dikarenakan beberapa faktor, ada yang merasa belum siap menunaikan ibadah haji
karena masih banyak dosa, ada yang tidak mau melaksanakan ibadah haji karena
takut meninggal di Tanah Suci, dan juga ada yang karena terlalu sayang terhadap
hartanya bila harus digunaka untuk beribadah haji.
Dalam Hadis Qudsi Allah berfirman :
إنّ عبدا أصححت له بدنه وأوسعت له الرزق
ثمّ لم يعد الىّ بعد أربعة أعوام لمحروم
'Barang siapa saya beri kesehatan
badan dan kelapangan rizqi kemudian dia tidak mau mengunjungi rumah-Ku ini
setelah empat tahun, maka dia tertutup dari (rahmat-Ku)"
Ibadah haji adalah undangan dari
Allah, dan tidak semua orang diundang oleh-Nya. Jika Allah sudah mengundang,
maka tunaikanlah segera, sebab boleh jadi undangan Allah ke Tanah Suci
kepadanya tidak datang kedua kali.Orang yang menunda-nunda pelaksanaan ibadah
haji padahal dia mampu, hukumnya haram, sebab dia menunda-nunda pelaksanaan
sesuatu yang hukumnya wajib
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul HAJI YANG MABRUR. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://kbihalarobiyah.blogspot.com/2013/10/haji-yang-mabrur.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Rabu, 02 Oktober 2013
Belum ada komentar untuk "HAJI YANG MABRUR"
Posting Komentar
jika di rasa baik silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan sopan